MAGELANG – Program Studi (Prodi) Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Tidar (UNTIDAR) secara resmi meluncurkan program kemitraan strategis dengan sejumlah Pemerintah Daerah dan organisasi publik non-pemerintah di wilayah Jawa Tengah. Melalui kerja sama ini, instansi mitra akan berfungsi sebagai living laboratory (laboratorium hidup) dan lokus studi kasus bagi mahasiswa, menciptakan sebuah ekosistem pembelajaran yang mengintegrasikan langsung teori akademik dengan realitas praktik di lapangan.
Ketua Program Studi MAP UNTIDAR, Dr. Arif Budy., menyatakan bahwa inisiatif ini lahir dari kebutuhan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya kuat secara teoretis, tetapi juga memiliki kepekaan dan keterampilan untuk memecahkan masalah publik yang kompleks.
“Tantangan administrasi publik modern menuntut para praktisi untuk mampu berpikir kritis dan inovatif. Dengan menjadikan mitra kami sebagai living lab, mahasiswa kami dapat secara langsung menganalisis data, mengidentifikasi masalah, dan merumuskan rekomendasi kebijakan yang aplikatif. Ini adalah upaya kami untuk ‘membumikan’ ilmu administrasi publik,” ujar Dr. [Nama Kaprodi] dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman, 25-09-25.
Kerja sama ini melibatkan berbagai instansi, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pelayanan publik dan advokasi kebijakan. Para mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian, magang, dan menyusun tesis berdasarkan data dan kasus nyata yang dihadapi oleh instansi-instansi tersebut.
Perwakilan dari Pemerintah Kota Magelang, Kadis Dukcapil, menyambut baik kolaborasi ini. “Kami melihat ini sebagai simbiosis mutualisme. Pemerintah Daerah mendapatkan masukan segar dan berbasis riset dari kalangan akademisi, sementara mahasiswa mendapatkan wawasan praktis yang tak ternilai. Ini adalah bentuk nyata sinergi pentahelix untuk kemajuan daerah.”
Program living lab ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran inovatif yang diadopsi lebih luas, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik di tingkat lokal.